Ma'asirol Muslimin wal Muslimat. Allah maha mulia, Allah maha adil. Agama Allah turunkan bisa dipahami oleh orang cerdas sebagaimana bisa dipahami oleh orang yang tidak cerdas. Ketika orang cerdas serius mempelajari agama dan ikhlas, ia akan mudah memahami agamanya. Ketika orang cerdas telalu mempertuhankan kecerdasannya, terlalu mengidolakan kecerdasannya, dia sesat dengan kecerdasannya itu. Sehingga aqidah orang mukmin adalah apabila Allah yang berkata, Allah yang berbicara.Roslullah yang berkata dan berbicara maka "sami'na wa atho'na".
Kami dengar Ya Allah langsung kami ta'ati, kami dengar ucapan Rosul langsung kami ta'ati. Bukan, kami dengar Ya Allah, kami dengar ucapan Rosul, kami analisa dulu pakai logika kami, kami analisa dulu pakai kecerdasan kami, baru kami "atho'na". Bukan begitu. Campakkan kecerdasan anda apabila sudah berhadapan dengan
perkataan Allah dan Rosul. Tak mungkin kecerdasan anda melebihi kebenaran Allah, melebihi kebenaran yang diajarkan Rosulillah, gak mungkin. Campakkannya bukan jauh-jauh, dibelakang. Dibelakang Al-qur'an, jangan didepannya!

0 Comments:

Post a Comment