KETIKA kita sudah bermimpi, realisasikanlah mimpi tersebut agar menjadi sebuah kenyataan. Yakinlah dengan impian yang kamu miliki, bahwa mimpimu itu akan menjadi apa yang kamu inginkan. Buktikanlah kalau kamu itu bukan sedang tidur. Tapi kamu benar-benar sedang terbangun saat itu. He he
Doa pagi siang sore malam. Habis shalat-shalat fardhu, habis shalat sunnah dhuha. Doaaaaaaaa trus. Hingga Allah membimbing…
#Bukan Sekadar Saya berikan contoh sederhana tentang ’bukan sekadar dream.’ Mudah-mudahan ini bisa diambil i’tibaar / hikmah / pelajaran.
#Bukan Sekadar Saya ketemu seorang supir taksi. Ketika mau zuhur berjamaah di masjid, supir ini nanya, “Gimana ya caranya supaya bisa punya rumah?”

#Bukan Sekadar Mengingat dia, katanya, “hanya” supir taksi. Jangan kata buat beli rumah. Buat bayar kontrakan aja suka ga kebayang.
#Bukan Sekadar Pertama, saya koreksi dulu… Bukan karena hasil ngemudi taksi bisa punya rumah, tapi karena Allah. Spektrumnya jangan tanggung-tanggung. Diperluas.
#Bukan Sekadar Tembaknya ke Allah. Jangan ke taxinya. Kalau Allah, jadi tak terbatas. Kalau ke taksi, terbatas banget-banget.
#Bukan Sekadar Kedua, jangan pake “hanya” supir taxi. Tapi katakan, “Saya pengen punya rumah. Pengen beli rumah…” Ga usah bilang “hanya” supir taxi. Tapi katakan, “Saya pengen punya rumah. Pengen beli rumah…” Ga usah bilang “hanya.”
#Bukan Sekadar Keinginan supir taxi ini untuk beli rumah, itulah namanya dream. Maka yang berikutnya saya bilang, pray. Berdoa dah. Minta sama Allah
#Bukan Sekadar Tanpa disebut aja udah tau kok ga ada duit. Ga usah diperjelas. Itu kayak melekatkan “ga ada duit” sebagai keadaan diri.
#Bukan Sekadar Ok, saya ulangi ya. Saya katakan kepada supir taxi tersebut, “Dalam keadaan tahu bahwa Allah Maha Memberi Rezeki, jalan dah. Lihat-lihat rumah. Cari-cari rumah.”
#Bukan Sekadar Sebelum jalan dari rumah, Allah dulu. Doa dulu. “Ya Allah, saya dan isteri mau jalan dari rumah… Tar kalau dah ketemu, sreg, bayarin yaaa…”
#Bukan Sekadar syukur-sykur jangan langsung jalan cari rumah. Allah dulunya, harus yang berbobot dikit. Dibawa shalat dhuha, shalat malam, 7 hari misalnya.
#Bukan Sekadar Hari ke-8 nya baru jalan. Manteb tuh. Atau tembak angka yang lebih panjangan 40 hari perjalanan doa + shalat malam + shalat dhuha.
#Bukan Sekadar  Kalau perlu blend dengan sedekah. Sempurnakan dengan sedekah. Hari ke-41 baru dah jalan cari rumah yang dimauin.
#Bukan Sekadar Jangan-jangan, dalam 41 hari itu, udah ada yang nawarin rumah… Lihat aja. Tapi habis lihat, lapor lagi ke Allah. Ini namanya: Allah lagi. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. []
Sumber:Dream /Karya: Yusuf Mansur/Penerbit:whbschool

0 Comments:

Post a Comment